Assalamu’alaikum
wr.wb
Entah, sudah berapa bulan gue ga ngeblog lagi
hehehehe. Dan, kali ini gue akan memulai menceritakan apa yang sebenernya gue
rasain selama ini. Buat kalian-kalian yang iseng2 buka postan gue ini, gue
minta maaf sebelumnya klo emg dalemnya itu terlalu lebay atau over. Ya tapi
inilah yang gue rasain. Jadi, sebaiknya jangan baca deh. Ini Cuma gue. Seorang cewe
yg jauh dr kata baik hehehe. Jadi gini.....
Sudah. Sudah cukup semuanya. Sudah sampai pada
titik ini. Bisakah disudahi saja? Entah, mengapa diri ini benar-benar merasakan
kekuatan diri ini sudah tiada. Tak ada lagi Juliazmi Nurkamilia yang dulu. Everything
can change, everything has change. Dan begitu pula diriku. Jujur dari hati yang
sangat dalam, aku lelah, letih, aku cape, aku selalu menahan dan ngebatinin
segalanya. Iya, aku memang lemah, lebay, over. Tapi aku tak kuasa menahan
segala rasa. Entah kepada siapa aku harus menceritakan. Mungkin kepad daun-daun
di persimpangan jalan perkampungan. Mungkin kepada langit yang merasakan hal
yang sama denganku. Iya, tentu. Langit itu berbicara, langit itu marah, langit
itu menangis, langit itu tersenyum, langit itu secerah ceria, langit itu
bersedih. Sama denganku. Aku tak kuasa menahan rasa ini. Ingin rasanya aku
membebaskan diriku, ingin rasanya aku tak begini. Aku sudah berusaha untuk
melepasnya, untuk mengungkannya. Iya, orang-orang sekitarku mungkin tak
merasakan yang aku rasakan. Hingga mereka melihat dari kacamata mereka masing-masing bahwasanya
diriku sangat lemah, lebay dan berlebihan. Iya, aku memang seperti itu. Ya itulah
diriku. Kebiasaan diri ini menahan segalanya. Dan pada akhirnya selama aku
menahan segalanya, akupun merasakan bagaimana rasa sakit hati ini.
Cukup banyak masalahnya, cukup menggunung
rasanya. Aku pun merasa ku harus tak memperdulikannya. Ku tak mendengarnya. Ku harus
bersikap apatis. Tapi, sayang itu hanya sementara. Ketika sikap apatis itu
datang, aku malah melupakan siapa diriku. Dan pada akhirnya, ku kembali lagi
seperti dulu. Menahan lagi segalanya. Menangis tersedu-sedu. Jujur, akhir-akhir
ini aku memang sangat merasa terluka dan dilukai. Pikiran itu dimana-mana. Sakit
ku tak sembuh-sembuh, tapi ku harus sanggup melawan segalanya. Ku harus
meunjukkan segalanya bahwa aku bisa. Aku mampu untuk berubah menjadi lebih
baik. Untuk kali ini, aku mudah untuk terluka, mudah untuk membawa perasaan,
mudah sensitif, mudah marah, dan sangat rapuh. Aku bersyukur sangat memiliki
orang-orang yang bisa memahami diriku seperti apa. Aku sangat bersyukur dan
beruntung memiliki orang-orang seperti itu disekitarku. Maaf, bila selama ini
aku di mata kalian semua selalu bersalah, berlebihan, over dan lainnya. Bahkan kalian
sudah bosan mendengarkan diriku untuk bercerita lagi. Ku menangis diatas
sajadah di tengah malam saat itu, itu sudah membuatku sangat lega. Aku tau,
bahwa masih ada Tuhan masih ada Allah yang selalu ada untukku. Yang selalu ada
disampingku, menjagaku kemanapun dan dimanapun. Alhamdulillah Allah memberikan
ku kekuatan untuk bisa menahan segalanya, untuk bisa menjalani semuanya sejauh
ini hingga sekarang. Aku tau setiap orang memang memiliki masalahnya
masing-masing. Dan itu sudah di porsikan oleh-Nya. Allah memberikan segala
ujian yang tidak mungkin diluar kemampuanku. Dengan memberikan orang-orang yang
berarti di sekitarku. Entah apa mungkin suatu saat mereka akan meninggalkanku
perlahan-perlahan;’)))..
Aku tak kuat, setiap hari mengapa begini. Akhir-akhir
ini menjadi gadis remaja yang sebentar lagi berusia 19 tahun, tetapi masi
merasa labil dan tak mengerti kehidupan dunia yang seharusnya seperti apa. Aku lelah
untuk menangis setiap hari, tapi aku bersyukur kepada-Nya bahwa Ia masih bisa
memberikan diriku kandungan air mata yang sebegini banyaknya. Aku terlalu kuat
sehingga lemah, aku terlalu tegar sehingga rapuh, aku terlalu menahan sehingga
baper, aku terlalu diam sehingga sensitif. Tapi aku tau semua ini akan
berakhir, perasaan ini akan hilang. Begitu aku memang benar-benar menguatkan
diri ini. Jujur, aku memang membutuhkan sosok orang yang bisa mengerti diriku. Dan
kau mengabulkannya, sosok orang yang benar-benar aku sayangi keberadaannya saat
ini. Yang selalu mendukungku akan segala hal yang aku putuskan asalkan itu baik
untukku, yang selalu melarangku melakukan yang menurutnya itu tidak baik. Yang selalu
memberitahu mana yang salah dan benar. Yang mengajari dan membimbingku menjadi
wanita yang lebih baik dari sebelumnya. Aku tak ingin mereka pergi. Tapi, bila
memang mereka tak lagi peduli denganku dan penyebabnya akan sikap, sifat,
karakterku yang sangat buruk terhadapnya. Apa mungkin aku rela melepasnya? Sudah
mulai. Sudah saatnya salah satu diantaranya pergi, pergi walau bukan waktu yang
sangat lama. Tapi aku akan sangat merasa kehilangan. Tapi, aku tau. Aku mampu,
aku bisa, aku sanggup, aku kuat menjalani segalanya. yaAllah, bisa kah kau
menghapus semua rasa luka ini? Bisa kah aku menjadi wanita yang jauh lebih
tegar lagi? Bisakah kau terus menjaga dan melindungi orang-orang yang sangat
menyayangiku dan mendukung ku? Mereka sangat berarti untukku. Aku sangat
menyayangi mereka, jaga mereka selalu dimanapun&kapanpun. Aku sangat takut
kehilangan mereka semua. Tapi aku tau segalanya akan berubah. Semuanya pasti
akan ada hikmahnya. Aku percaya itu. And I feel too hurt, too pain, and too brittle. But, inilah aku. Diri sendiri ini yang akan merubah segalanya. BelieveBraveBismillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar